117 Blisaria—tentara Iblis yang merupakan keturunan asli dirinya—ditempatkan oleh Iblis di setiap negara di dunia. Mereka memiliki tugas untuk mencari tahu negara mana yang melakukan tindakan keji seperti itu. Menggunakan Lindania tanpa izin resmi dari Iblis, tanpa izin dari Para Dewa, merupakan pelanggaran yang sangat serius. Itu adalah pelanggaran yang sangat hebat. Mengirim setan ke dunia neraka yang kejam tiada tara. Neraka merupakan tempat yang hanya pantas bagi makhluk yang sudah di vonis bersalah di persidangan iblis, atau bagi mereka yang sudah ditunjuk oleh Para Dewa.
Lagipula, neraka hanyalah tempat penjara bagi mereka yang melanggar aturan. Setelah sekian tahun dari masa hukuman yang harus ditempuh, makhluk tersebut akan dilepaskan ke dunianya, baik dunia kegelapan, dunia penyihir maupun dunia arwah. Dengan menggunakan Lindania, seorang makhluk yang tersedot masuk kedalamnya, tidak akan kembali lagi, bahkan akan membusuk di neraka, karena menjadi santapan dari makhluk-makhluk aneh di neraka.
Aturan-aturan tentang Lindania dan neraka ini hanya di atur oleh Para Dewa untuk 3 dunia saja, yakni dunia kegelapan, dunia penyihir dan dunia arwah. Sedangkan dunia manusia dan ke-lima dunia lainnya, tidak masuk dalam perjanjian ini, karena teknologi Lindania tidak berfungsi di enam dunia tersebut. Dan setiap dunia yang menggunakan Lindania, tidak serta merta dapat menembus dunia lainnya. Lindania yang diaktifkan di dunia kegelapan, tidak dapat menembus kediaman dunia penyihir dan dunia arwah. Begitupun sebaliknya. Kecuali, jika Para Dewa yang melakukannya. Itu diluar teori.
Jadi jelas, tindakan yang terjadi di 13 negara setan pasti dilakukan oleh salah satu kerajaan dari 117 kerajaan yang ada. Itu pasti. Pasti sudah ada sebuah negara yang sudah menembus pengetahuan terlarang ini. Atau mungkin juga pelakunya adalah Iblis. Tapi tidak mungkin, ini tidak mungkin.
Dengan buntunya siapa yang harus menjadi headline utama, sudah banyak media yang menyoroti bahwa ada kemungkinan kekaisaran Iblis yang melakukan tindakan ini. Iblis menjadi tempat fitnah bagi mereka yang sudah kehilangan teori akan siapa yang melakukan tindakan tidak terpuji itu. Tidak mudah memang menyelesaikan sebuah teka-teki ini. Harus ada pihak yang dikambing hitamkan, demi menutupi rasa kekhawatiran di masyarakat. Dengan menuduh pihak Iblis sebagai pelakunya, minimal masyarakat di dunia kegelapan lebih waspada terhadap kekaisaran Iblis.
Tapi iblis menentang keras. Dirinya tidak terlibat dengan skandal Lindania tersebut. Skandal terhebat dan pertama di dunia kegelapan. Skandal yang menjadi perbincangan di setiap sudut dunia kegelapan. Istilah Lindania memang sudah ada sejak dahulu kala, namun terasa begitu gembar-gembor serta menjadi bahan topik yang mengerikan saat-saat ini.
“Saya tetap menjadi pemimpin agung kalian,” pidato iblis di semua stasiun televisi, yang kemudian di siarkan ke seluruh penjuru dunia.
“Saya tidak mungkin melakukan tindakan yang ditentang Para Dewa. Saya tidak akan mencelakakan warga saya sendiri. Lagipula, saya tidak memiliki alasan atau motif untuk melakukan hal itu. Kenapa kalian menuduh saya seperti ini? Ini tidak adil. Tapi yang jelas, saya sudah mengirimkan intelijen terbaik saya untuk mengusut kasus ini. Saya harapkan, setiap kerajaan di dunia masih menghormati kekaisaran Iblis seperti sebelumnya. Kalian harus mempercayai kerajaan saya. Kerajaan saya masih tetap agung seperti sebelumnya. Kami tidak terusik sedikit pun dengan kejadian kemarin. Kami tetaplah kuat. Kami tidak takut dengan gertakan. Kami tetap penguasa. Saya masih menjamin keselamatan setiap kerajaan dan setiap individu di dunia kegelapan. Saya sudah diberikan tanggung jawab oleh Para Dewa untuk membina dunia ini, saya tidak akan membangkang dan menyalahi tanggung jawab yang diberikan.” Tegas iblis dalam lanjutan pidatonya.
Walau Iblis sudah menjelaskan ketidak terlibatan dirinya, tapi rasa curiga dari sebagian penduduk dunia masih saja terjadi. Karena mereka beranggapan bahwa tidak ada sesosok setan pun yang memiliki kemampuan di atas normal kecuali Iblis. Dan sudah barang tentu, setan selain Iblis tidak akan bisa mengendalikan teknologi mengerikan tersebut. Ditambah jumlah korban yang mencapai puluhan ribu, menjadikan topik Lindania sebagai rating tertinggi di setiap media.
Karena media-media di dunia melihat potensi keuntungan untuk membicarakan masalah Lindania, maka bermunculan-lah teori-teori yang dimuat media sebagai bahan untuk menaikkan pendapatan perusahaan. Setiap setan selalu menunggu berita terbaru. Penjualan surat kabar meroket hanya dalam beberapa hari. Dan konsumen selalu membuka masalah Lindania untuk pertama kali dibaca.
Pidato yang disampaikan oleh Iblis tidak berpengaruh sedikit pun bagi ilmuan-ilmuan setan untuk memberikan spekulasinya. Dan masih banyak diantaranya yang mencurigai Iblis. Atau bisa juga memang Iblis sendiri tidak terlibat di dalamnya. Mungkin kaki tangannya lah yang melakukannya. Menjalankan teknologi ketika Iblis sedang lengah. Atau entahlah seperti apa. Yang jelas, setiap pembicara di banyak media, memberikan teori-teori barunya tentang kejadian Lindania. Semakin heboh pernyataan sesosok ahli, semakin gencar lah pemilik saham media tersebut mengundangnya kembali.
Dari informasi yang didapat dari mulut ke mulut, teknologi Lindania yang sudah tercatat dalam ingatan para ilmuan di dunia kegelapan, menyebutkan setidaknya ada 3 Lindania yang berada di kekaisaran Iblis. Lindania yang pertama merupakan teknologi buatan yang berbentuk seperti reaktor nuklir dengan dihubungkan jaringan-jaringan rumit yang sulit di jelaskan dengan teknologi manusia, berada di kekaisaran Iblis di samudera pasifik.
Teknologi Lindania yang kedua berada di kekaisarannya di kutub selatan. Berbeda dengan Lindania yang ada di samudera pasifik, Lindania yang ada di kutub selatan merupakan sebuah batu permata yang mirip seperti es berwarna bening, tapi memancarkan cahaya kuning ke merah-merahan. Batu ini katanya ditunggu atau dijaga oleh golongan-golongan Kuantana dan Blisaria yang menjadi kaki tangan Iblis. Sangat terlihat sekali bahwa teknologi Lindania yang berada di kutub selatan di jaga dengan super ketat. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi Lindania yang berada di sini sangat besar kemungkinannya untuk di kendalikan oleh anak buah Iblis. Berbeda dengan yang ada di pasifik, dimana penjagaannya tidak seketat di kutub selatan. Para ilmuan menyimpulkan bahwa ada ilmu khusus untuk menjalankan teknologi Lindania di samudera pasifik.
Sedangkan Lindania yang satu lagi berada di dalam diri Iblis. Iblis dapat mengendalikan Lindania dengan pikirannya. Tentu saja tidak semudah yang diucapkan. Iblis harus menjalankan ritual-ritual tertentu yang sangat panjang untuk mengaktifkan Lindania yang ada dalam dirinya. Berbeda dengan Lindania di samudera pasifik dan kutub selatan, Lindania yang melekat di dalam tubuh Iblis hanya bisa digunakan satu kali setelah melakukan ritual. Untuk mengaktifkan kembali, Iblis harus melakukan ritual yang sama.
Teknologi Lindania yang berada di samudera pasifik dikembangkan dengan bantuan bahan bakar khusus yang hanya ada di dunia kegelapan. Daya tampung bahan bakar yang ada hanya bisa menjalankan teknologi tersebut sebanyak tiga kali, untuk kemudian harus diisi lagi dengan bahan bakar yang baru. Sedangkan Lindania yang berada di kutub selatan, dapat digunakan sepuluh kali. Hanya saja, setelah sepuluh kali di gunakan, Lindania itu akan hancur dan tidak bisa digunakan kembali.
Dua tenologi Lindania, yakni yang berada di kutub selatan dan yang ada di dalam diri Iblis, merupakan bahan langsung yang diturunkan Para Dewa. Sedangkan Lindania yang berada di samudera pasifik merupakan Lindania yang dibuat dengan bantuan ilmu pengetahuan yang disampaikan Para Dewa kepada Iblis.
Dari sini, banyak pengamat membuka cakrawalanya yang baru. Beberapa ilmuan yang netral bisa membaca situasi ini. Ada kemungkinan sebuah negara telah mengembangkan teknologi Lindania sama seperti halnya teknologi Lindania yang berada di samudera pasifik. Ini artinya, Iblis bukan pelakunya.
***
Al-Kuwail tertawa terbahak-bahak melihat kondisi dunia yang semakin kaget dengan tindakan kecilnya kemarin. Dia menyeringai setiap kali melihat berita. Dia benar-benar jin yang ambisius dan sulit untuk ditebak. Rencana apa lagi yang dimiliki pemimpin tertinggi kerajaan Saudi ini untuk menghancurkan pamor kekuasaan Iblis, kita tidak tahu.
Al-Kuwail dan seluruh tentaranya tidak menyukai kepemimpinan Iblis di dunia ini. Al-Kuwail menganggap Para Dewa telah salah menilai Iblis untuk menjadikannya sebagai pemimpin di tanah setan ini. Meskipun Al-Kuwail adalah keturunan dari api Hawiyah (salah satu daerah di neraka), tapi kekuatan keturunannya dia anggap lebih bermartabat dari keturunan Iblis yang diciptakan dari api Jahannam. Ini tidak adil, pikirnya.
Kebencian al-Kuwail dan kaum tentaranya terhadap Iblis makin menjadi ketika terjadi peperangan besar antara dunia kegelapan yang berada di Bumi dengan dunia penyihir yang berada di bulan. Pada saat itu Para Dewa membuka tirai pemisah kedua alam tersebut dengan tujuan mempererat hubungan antar kedua dunia. Tapi harapan Para Dewa ternyata salah. Banyak setan-setan yang disihir dan diangkat ke bulan dan dijadikan sebagai budak.
Melihat kondisi ini, Iblis menyerukan perang besar-besaran kepada penyihir. Kedua dunia itu saling serang dengan teknologinya masing-masing. Tanpa ada Lindania tentunya. Karena Lindania hanya bisa digunakan di alamnya masing-masing. Teknologi Lindania Iblis tidak bisa digunakan untuk melawan para penyihir. Begitupun sebaliknya. Peperangan yang berlangsung benar-benar melibatkan ilmu pengetahuan di antara kedua dunia. Terlihat dalam peperangan tersebut, mana dunia yang paling maju, mana yang masih tertinggal. Peperangan ini juga bisa disebut sebagai perang martabat antara kedua dunia.
Tapi memang kekuatan penyihir berada di atas angin. Teknologi sihir merupakan teknologi Para Dewa yang terhebat. Tentara sihir dapat memukul mundur tentara setan di perbatasan langit. Dan membunuh setiap setan yang ditemui oleh mereka. Sihir menjadi satu-satunya teknologi perang yang dimiliki oleh penyihir. Dari mulai sihir tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi.
Setiap penyihir akan melalui tahap yang sangat sulit untuk mengembangkan ilmu sihirnya. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski sihir merupakan teknologi yang paling hebat, tapi jika sihirnya masih sekedar sihir biasa, bisa dipukul mundur oleh tenknologi maju di dunia kegelapan. Makanya tidak heran, meskipun sihir dianggap sebagai teknologi paling canggih, tidak sedikit pula para penyihir yang tewas di medan pertempuran. Merekalah yang tingkat sihirnya masih rendah. Ada juga penyihir sakti yang tewas. Itu karena dia diserang dari segala penjuru hingga dia tidak bisa mengendalikan dan memfokuskan ilmu sihirnya.
Tapi dalam kacamata ilmu pengetahuan, ketika seorang penyihir berada di tingkatan yang paling tinggi, itu artinya dia merupakan makhluk terhebat di tiga dunia ghaib, yaitu di dunia penyihir, dunia kegelapaan dan dunia arwah jika bertarung dengan skema satu lawan satu.
Peperangan yang terjadi merupakan peperangan yang besar. Penyihir berbondong-bondong turun dari bulan ke perbatasan bumi yang berada di jajaran atmosfer. Peperangan berada di lapisan pertama planet bumi, yakni di lapisan dunia manusia. Tapi karena antara dunia manusia dan dunia ghaib berbeda dimensi, jadi pertempuran hebat yang terjadi antara dua dunia, sama sekali tidak dirasakan oleh manusia. Kecuali mereka yang jiwanya bisa masuk ke dunia ghaib. Mereka merasakan adanya mendung dan aura kegelapan ketika perang itu terjadi.
Penyihir-penyihir itu turun dari dunianya dengan menggunakan banyak alat. Ada yang menggunakan sapu terbang, ada yang mengguanakan sejadah terbang, jubah terbang dan yang lainnya. Dunia penyihir pun tak berbeda jauh dengan dunia kegelapan. Dimana di dunia penyihir di bulan, dipetak-petakkan dengan banyak negara. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing, memiliki budaya masing-masing. Dan diantara satu negara dengan yang lainnya pun kadang kala saling bergesekan dan terjadi perang. Tapi ketika musuhnya adalah dunia yang berbeda dengan mereka, para penyihir seperti bersatu padu tanpa mempedulikan perbedaan.
Alat-alat perangnya pun berbeda antara satu penyihir dengan penyihir yang lain. Ada yang menggunakan tongkat sihir, sapu tangan sihir, senter sihir dan masih banyak yang lainnya. Tapi tentu saja, tingkat kompleksitas antara dunia penyihir dengan dunia kegelapan sangatlah berbeda. Dunia kegelapan dengan penduduk sekitar lima puluh miliar (50 miliar) lebih memiliki tingkat pluralistik yang sangat tinggi. Sedangkan dunia penyihir, hanya memiliki penduduk sebanyak seratus juta (100 juta) jiwa. Jauh lebih sedikit. Bahkan disebut sebagai dunia yang paling sedikit penduduknya dari sembilan dunia yang ada. Tapi meskipun penduduknya sedikit, buktinya para penyihir dapat memukul mundur tentara-tentara setan yang jumlahnya berjuta-juta kali lipat dari tentara penyihir.
Peperangan seperti tidak terjadi secara beraturan. Tidak seperti halnya peperangan di dunia manusia. Manusia berperang dengan konsep yang teratur dan jelas, dan dengan adanya aturan perang yang harus ditaati oleh peserta perang. Tapi disini lain. Sebuah dunia dinyatakan menang jika si lawan menyatakan kalah, atau seluruh penduduk di dunia tersebut mati terbunuh dalam peperangan.
Hal ini lah yang membuat peperangan tidak teratur. Miliar makhluk saling terbang dan saling membunuh antara satu dengan yang lainnya dengan teknologi masing-masing. Miliaran setan lainnya menyiapkan peralatan perang di bawah tanah, untuk diluncurkan kepada penyihir yang melayang diatasnya. Para penyihir kalah jumlah. Beberapa diantaranya yang masih dalam kadar sihir yang rendah, jatuh berguguran dan tersedot oleh gravitasi bulan.
Satu hal lagi yang perlu dikatehui. Gravitasi hanya bisa menyedot makhluk-makhluk yang ada dalam dunianya. Gravitasi bulan hanya bisa berlaku bagi penyihir. Ketika sebuah setan masuk ke dunia bulan dan meninggal di langit bulan, tubuhnya akan tetap tersedot ke bumi. Begitupun penyihir. Meskipun perang terjadi di wilayah bumi, tapi ketika penyihir itu mati di awang-awang, dia akan kembali ke area bulan.
Makanya untuk masuk antara bulan dan bumi, sesosok makhluk ghaib harus menggunakan teknologi yang berlaku secara universal di seluruh alam ghaib. Teknologi ini dianugerahkan Para Dewa kedalam pikiran setiap makhluk ghaib. Ketika seorang penyihir masuk dan ingin berjalan-jalan di bumi, maka dia bisa berjalan dengan normal dengan memfokuskan diri untuk menyesusaikan gravitasi. Begitupun ketika banyak setan yang dipekerjakan di dunia penyihir di bulan, mereka hanya memfokuskan diri untuk menyesuaikan gravitasi. Ketika jiwanya mati, secara otomatis, dia tidak bisa memfokuskan diri dalam menyesuaikan gravitasi. Akhirnya gravitasi dunianya menyedotnya ke alamnya sendiri.
Kekalahan demi kekalahan terjadi di pihak setan. Dari semua negara setan yang ikut andil dalam peperangan, tentara Jin Ifrit-lah yang paling banyak mengalami kerugian atas hal ini. Disamping tentara Al-Kuwail banyak yang tewas dimedan pertempuran, posisi terbukanya langit oleh Para Dewa antara kedua dunia persis diatas negaranya. Ini mengakibatkan banyaknya rakyat sipil dan banyak wilayah yang hancur di kerajaan Saudi.
Bangunan-bangunan hancur dan menewaskan rakyat sipil yang seharusnya tidak dilibatkan dalam peperangan. Wanita dan anak-anak pun tidak luput dari hantaman sihir. Hampir sekitar setengah miliar penduduk Saudi yang notabennya merupakan rakyat sipil, tewas dalam peperangan yang seharusnya tidak dilibatkan didalamnya. Kalau membicarakan tentara Saudi, itu hal yang seharusnya tidak ditanyakan. Hampir empat perlima dari seluruh tentara yang diterjunkan oleh pemerintahan Saudi, tewas secara mengenaskan. Saudi benar-benar berada dalam ambang kehancuran dari segi jumlah penduduk dan wilayah. Berapa banyak wilayah yang hancur lebur dihantam sihir di negara Saudi. Gurun-gurun berhamburan tiada henti.
Terlihat dengan jelas bahwa Saudi mengalami kerugian yang sangat hebat. Dari sinilah yang kemudian Saudi mengadakan wajib militer bagi hampir seluruh rakyatnya. Miliaran rakyat Saudi diterjunkan untuk kembali ikut andil dalam peperangan. Saudi tidak akan tanggung-tanggung dalam menghadapi para penyihir. Hampir seluruh dana yang dimiliki Saudi digunakan untuk kepentingan perang. Pembuatan alat perang, konsumsi tentara dan keperluan transportasi perang, baik pesawat maupun transportasi pribadi seperti sejadah terbang yang juga memiliki fungsi yang sama dengan apa yang dimiliki sejadah terbang para penyihir. Sejadah terbang secara sejarah merupakan transportasi tradisional milik jin Ifrit. Hanya saja ilmu ini diadopsi oleh bangsa penyihir.
Terlihatlah bahwa Saudi benar-benar mengerahkan kekuatan paling maksimumnya dalam menghadapi para penyihir.
Melihat kondisi hancurnya wilayah kekuasaan dan banyaknya tentara yang tewas, Al-Kuwail justru berniat untuk mengerahkan semua pasukannya. Al-Kuwail akan berperang habis-habisan dengan tentara sihir. Mereka akan melakukan apapun untuk mengalahkannya. Bahkan dengan wajib militer.
Tentara Al-Kuwail terus menerus mendesak tentara sihir, dan akhirnya mereka dapat memukul mundur tentara sihir dan membantai habis tentara sihir yang berada di perbatasan kedua dunia. Tentu saja tidak hanya tentara Al-Kuwail yang terlibat. Tentara setan negara-negara lain pun tetap dalam posisi perangnya. Hanya saja, tentara Saudi lah yang menjadi garda paling depan dalam peperangan.
Kondisi inilah yang membuat Dukun, sang pemimpin dunia sihir, menyerukan berdamai dengan dunia kegelapan. Mendengar usulan damai dari Dukun si Penyihir, Al-Kuwail dan tentaranya menolak. Al-Kuwail menganggap seluruh penyihir harus mati. Penyihir akan menjadi musuh utama kaum jin. Penyihir dianggap sebagai makhluk yang biadab. Penyihir harus dimusnahkan. Al-Kuwail tidak akan rela jika penyihir masih hidup dalam kedamaian. Mereka harus mati. Harus musnah. Itulah pikiran Al-Kuwail. Hal senada juga berada dalam benak di hampir seluruh rakyat Saudi. Secara tegas, Al-Kuwail menyampaikan penolakan berdamai dengan penyihir kepada Iblis sebagai penguasa dan perwakilan dunia kegelapan.
Tapi sayang, Iblis berkata lain. Dengan pertimbangan bijaksananya, Iblis menerima perdamaian yang ditawarkan oleh penyihir. Perdamaian-pun terjadi. Hal inilah yang membuat Iblis dibenci oleh keturunan al-Kuwail dan para tentaranya. Bahkan sampai saat ini pun mereka membencinya, meskipun secara sembunyi-sembunyi. Al-Kuwail menutupi ketidak senangannya kepada Iblis agar posisi negaranya bisa mengambil hak veto di Majelis Umum Setan masih diakui dan disetujui oleh Iblis.
Hari demi hari Al-Kuwail terus mencari cara untuk menggulingkan kekuatan Iblis. Menghancurkan Iblis dan mengerahkan dunia kegelapan untuk kembali melawan penyihir dan memusnahkannya. Pemusnahan bangsa penyihir merupakan agenda paling inti yang berada dalam benak Al-Kuwail. Tapi niat ini tidak akan berjalan jika Iblis masih menjadi penguasa dunia kegelapan.
Untuk mencapai tujuan utamanya, mau tidak mau Al-Kuwail harus menggulingkan Iblis. Menghancurkan kekaisaran Iblis bukanlah perkara yang mudah. Dengan 7 kerajaan yang tersebar di seluruh dunia, dan dukungan dari hampir seluruh negara di dunia, menyulitkan misi Al-Kuwail untuk menghancurkannya. Jika Iblis diserang dengan tiba-tiba, maka hampir seluruh negara di dunia akan balik menyerangnya.
Ditambah dengan biaya yang tidak sedikit. Untuk mencapai misinya, Al-Kuwail harus mengumpulkan dana yang sangat besar untuk mempersiapkan makar terhadap kekaisaran Iblis. Hal ini terjadi karena Al-Kuwail sedang mempersiapkan teknologi-teknologi mutakhir yang sedang dia rancang di dunia Yakjuj Makjuj.
Maka dari itulah dia kumpulkan 12 duta negara yang memiliki visi yang sama di Majelis Umum Setan, untuk kemudian dia ancam demi memberikan dana yang besar bagi Saudi. Ke-12 negara ini merupakan negara-negara dari 15 negara yang memiliki hak veto di Majelis Umum Setan. Ditambah dengan Saudi (kerajaannya), menjadikannya 13 negara. Ke-tiga belas negara tersebut semuanya berasal dari daratan.
Dua negara lautan yang juga memiliki hak veto di MUS, sangat sulit diajak untuk bekerjasama. Karena kedua negara tersebut sangat setia terhadap Iblis dan sangat dekat dengannya. Hal ini akan memberikan efek yang sangat fatal. Rencana Al-Kuwail akan tercium dengan mudah oleh Iblis jika dia bekerjasama dengan negara-negara laut. Ditambah duta besar kedua negara hak veto yang dari lautan selalu dikunjungi oleh Kuantana untuk mengadakan kerjasama dengan Iblis. Akan beresiko jika Al-Kuwail melibatkan keduanya.
Dari pertimbangan itulah, ia hanya mengumpulkan 12 negara. Kenapa dua belas negara? Karena kedua belas negara inilah yaang merupakan negara-ngara maju. Al-Kuwail tidak ingin melibatkan banyak negara dalam misinya tapi tidak memberikan kontribusi dana yang menguntungkan. Lebih baik mengumpulkan hanya dua belas negara tapi memiliki keuntungan yang luar biasa.
Selain membenci Iblis, Al-Kuwail juga sebenarya membenci Para Dewa. Al-Kuwail menganggap Para Dewa-lah yang seharusnya dipersalahkan, karena membuka tirai di antara dua dunia tanpa memberikan penyelesaian. Para Dewa hanya memberikan sebuah masalah, tanpa memberikan sebuah solusi. Dan bahkan sampai saat ini pun, kedua dunia tersebut tidak tertutup seperti sedia kala. Pintu yang telah dibuka oleh Para Dewa tidak ditutup kembali. Hanya di jaga oleh milyaran Pasukan Bersayap Putih siap menebas kepala siapapun yang hendak menerobos masuk ke dunia lainnya. Setan manapun yang hendak masuk ke dunia penyihir, akan dibunuh tiada ampun. Begitupun sebaliknya, penyihir manapun akan di bunuh ditempat bila ingin masuk ke dunia kegelapan.
Pasukan Bersayap Putih memang sebagai makhluk pembantu yang tidak memiliki rasa dan pikiran. Mereka hanya menjalankan perintah Para Dewa. Pasukan Bersayap Putih tidak memiliki perasaan. Itulah sebabnya Pasukan Bersayap Putih tidak masuk dalam sembilan alam yang selalu diceritakan Para Dewa. Padahal jumlah Pasukan Bersayap Putih sangatlah banyak dan memiliki dimensi alam yang berbeda dengan sembilan alam lainnya. Tapi karena Pasukan Bersayap Putih merupakan tentara Para Dewa, dunia Pasukan Bersayap Putih tidak dimasukkan ke dalam dunia yang selalu di sabdakan Para Dewa kepada makhlukNya.
Kini melihat kondisi yang berada dalam genggamannya, Al-Kuwail siap melaksanakan strategi berikutnya. Dia tersenyum getir melihat setiap rencananya berjalan mulus. Para Dewa tidak mengetahui perbuatannya. Para Dewa hanya bisa membuat. Setidaknya kaidah Para Dewa inilah yang berlaku di sini.
***
~~~~~~~~~~~~~~~
Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri
(idikms@gmail.com)
~~~~~~~~~~~~~~~