Secara umum, hanya ada dua jenis saja yang penting kita ketahui, yaitu Khalik (sang pencipta), dan Makhluk (yang diciptakan). Dalam teologi yang diyakini umat Islam, Khalik disini diterjemahkan sebagai Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menciptakan seluruh alam raya. Jika Allah adalah Khalik, maka selain Allah bisa kita sebut sebagai Makhluk. Semuanya tanpa terkecuali. Malaikat, nabi dan rasul, manusia, jin, hewan, tumbuhan, planet, dan segala macamnya, semua itu adalah makhluk.
Namun jika kita bertanya, makhluk apa yang pertama kali diciptakan oleh Allah? Berbagai macam pendapat akan muncul, dan tentunya disertai dalil-dalil utamanya dari hadits nabi. Ada beberapa pendapat tentang makhluk pertama yang diciptakan Allah ini dalam pandangan para ulama, yaitu:
- Sebagian ulama berpendapat bahwa makhluk pertama yang diciptakan adalah pena. Dengan dasar dalil sebuah hadits dari Ubadah bin As-Shamit, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Makhluk pertama yang Allah SWTciptakan adalah pena, kemudian Dia berkata kepada pena, ‘Tulislah. Lalu Pena berkata, ‘Apa yang aku tulis?’ Allah kembali berkata, ‘Tulislah apa yang akan terjadi dan apa yang telah terjadi hingga hari Kiamat.”
- Beberapa ulama yang lain berpandangan bahwa makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah adalah Nur Muhammad. Ini biasanya diyakini oleh beberapa pengikut ajaran tarekat dan tasawuf. Mereka berpandangan bahwa segala sesuatu di dunia ini lahir karena sebab Nur Muhammad.
Hal ini disebutkan dalam kitab Bihar al-Anwar. Buku itu menyebutkan: “Hal pertama yang Allah SWT ciptakan adalah cahaya, lalu menciptakan ‘arsy dan lauh, kemudian matahari dan siang hari, kemudian cahaya penglihatan, akal dan pengetahuan.”
- Ada juga ulama yang berpandangan bahwa makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah adalah ‘Arsy, tempat persemayaman Tuhan dan dianggap sebagai tempat paling tinggi yang diciptakan. Pendapat ini lahir dari beberapa kelompok Hasyawiyah yang menganggap bahwa Tuhan saat ini sedang bersemayam diatas ‘Arsy. Ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Taha ayat 5.
Dasar dalilnya adalah riwayat Ibn Abbas dalam kitab Bihar al-Anwar, disebutkan: “Hal pertama yang Allah Swt ciptakan adalah ‘Arsy di mana Allah Swt menetap di atasnya.”
- Pendapat keempat, adalah air. Mengapa air? Ini disebutkan dalam buku “Usul al-Kafi” yang ditulis oleh Jaber Al-Jaafi. Dia mengatakan, ada ulama asal Syam yang datang menemui Abu Jaafar. Ulama itu bertanya tentang suatu masalah yang tidak bisa dijawab siapapun. Lalu Abu Jaafar bertanya pada tiga orang. Ada yang menjawab kekuatan, ilmu dan jiwa. Kemudian Jaafar menyampaikan orang Syam itu, katakanlah bahwa Allah Swt Maha Tinggi dan tidak ada sesuatu selain-Nya. Allah Swt berfirman: “Mahasuci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.” (QS. Ash-Shaffat: 180).
Maka, Allah SWT adalah seorang pencipta dan bukan makhluk, jadi hal pertama yang dia ciptakan dari ciptaannya adalah dari mana segala sesuatu berasal, yaitu air.
- Kelima, adalah udara. Ini didasarkan pada Tafsir al-Qummi terhadap surat Hud ayat 7. Allah SWT berfirman: “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air…”
Disebutkan, ini adalah prinsip penciptaan bahwa Allah Swt menciptakan udara, kemudian pena. Allah Swt memerintahkannya untuk berlari, lalu pena tersebut menciptakan kegelapan dari udara, menciptakan cahaya dari udara, menciptakan air dari udara, arsy juga dari udara, api dari udara, dan semuanya dari udara.
- Keenam adalah akal. Di dalam kitab Bahar al-Anwar, Rasulullah Saw berkata: “Hal pertama yang Tuhan ciptakan adalah akal.”
Jika pembaca bertanya kepada saya, mana diantara 6 pendapat diatas yang paling benar? Maka saya akan menjawab, “tidak tahu”. Karena memang hal semacam ini diluar pengetahuan kita sebagai manusia. Hakikatnya, hanya Allah lah yang tahu.
Tapi sebagai seorang manusia, saya juga memiliki nalar sendiri dan memiliki pendapat sendiri. Tentu saja ini pendapat pribadi, tidak didasarkan pada dalil. Sehingga tidak layak dijadikan rujukan.
Dalam pandangan saya, makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah adalah dimensi waktu. Sebagaimana telah dijelaskan diawal, selain Allah adalah masuk kategori sebagai makhluk. Termasuk didalamnya adalah dimensi waktu. Bagaimana mungkin kita menentukan sesuatu itu diciptakan pertama kali jika dimensi waktu belum ada?
Allah sebagai Khalik, Dia tidak dipengaruhi oleh waktu. Dalam teologi Asy’ari itu dijelaskan dalam sifat Qidam (tidak ada permulaan) dan Baqa’ (tidak memiliki akhir). Sehingga sebelum Allah menciptakan apapun, Allah itu tunggal dan bebas dari segala macam skenario. Ketika Allah berkehendak menciptakan sesuatu, dalam pendapat saya, sudah seharusnya disaat yang bersamaan Allah menciptakan dimensi waktu.
Dari dimensi waktu inilah, seluruh 6 poin diatas muncul. Tanpa adanya dimensi waktu, akal saya (sekali lagi, akal saya) kesulitan untuk mengesampingkan waktu saat menyebut makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah. Wallahu A’lam.
~~~~~~~~~~~~~~~
Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri
(idikms@gmail.com)
~~~~~~~~~~~~~~~