Membicarakan sejarah bukanlah pembicaraan yang main-main, harus disertai bukti dan data yang autentik, karena ini menyangkut permasalahan perspektif yang baik. Penulis kira, kita semua disini pasti meyakini bahwa dimensi waktu hanya berjalan satu kali. Itu artinya, sejarah pun hanya terjadi satu kali. Istilah “sejarah sedang berulang” merupakan kiasan yang disandarkan pada situasi yang mirip pada situasi di masa lampau.

Banyak pandangan, banyak teori, banyak spekulasi mengenai kejadian suatu sejarah. Misalnya mengenai negeri Palestina. Kita ketahui saat ini wilayah suci tiga agama ini diperebutkan oleh kaum Yahudi Zionis dengan warga Palestina Muslim. Kedua-duanya terus berseteru untuk memperebutkan kekuasaan Yerusalem. Bahkan sebagian pendapat mengatakan bahwa keduanya akan terus berseteru hingga menjelang hari kiamat. Perseteruan ini sebenarnya tidak lain merupakan perbedaan penafsiran sejarah diantara keduanya. orang Israel tentu meyakini bahwa wilayah Gaza dan sekitarnya adalah wilayahnya dulu yang direbut oleh bangsa Arab. Sementara disisi yang lain, orang Palestina juga mengklaim bahwa Palestina adalah wilayah mereka. Dari perbedaan keduanya, apakah sejarah terjadi dua kali? Tentu saja tidak. Satu teori diantara keduanya pasti ada yang benar. Jika ada yang benar, berarti satu yang lainnya adalah salah.

Contoh lain yang lebih terkenal, yakni tentang asal mula manusia. Satu teori mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, ada juga yang mengatakan manusia pertama adalah Adam, ada juga yang mengatakan manusia telah ada tanpa adanya awal, ada lagi yang mengatakan manusia adalah penjelmaan dari makhluk sebelumnya, ada juga yang mengatakan manusia adalah makhluk luar angkasa yang tersesat dibumi dan membuat peradaban baru. Semua teori itu muncul dengan berbagai macam argumen. Tapi lantas muncul sebuah pertanyaan, apakah sejarah itu terjadi berkali-kali dan membenarkan semua teori itu? Jelas tidak mungkin. Itu artinya, satu diantara sekian banyak teori itu dinyatakan benar, dan sisanya pasti salah.

Lantas dari mana seharusnya kita berpijak mengenai sejarah yang hak? Dalam masalah-masalah yang terlampau jauh, yang sulit dijangkau oleh pengetahuan kita, sebaiknya kita merujuk kepada firman Tuhan, Khalik Yang Maha Mengetahui, Allah Azza wa Jalla. Misalnya mengenai sejarah manusia, penulis kira teori yang benar hanyalah teori Tuhan, bukan yang lain. Sementara dalam masalah sejarah yang berlangsung kemarin sore, kita harus mengikuti kaidah sejarah yang berlaku, dan tentunya harus berkiblat kepada ahli sejarah.

Dan pembahasan kita kali ini adalah mengenal sejarah-sejarah Islam secara umum, yang sudah diakui oleh mayoritas umat Muslim di dunia. Mengapa harus mayoritas? Karena suara mayoritas adalah suara yang sulit dibantah, walau kita juga paham, bahwa sejarah ditulis oleh bangsa pemenang, yang artinya objektivitas penulisan sejarah bersifat relatif.

Tapi penulis meyakinkan pembaca, bahwa dalam agama Islam, sejarah apapun mengenai hal ini, semuanya lebih mendekati objekif. Mengapa? Karena sejarah Islam turun dari masa ke masa secara mutawatir. Itu artinya, kesalahan analisa bisa diminimalisir dengan sangat baik oleh sejarahwan Islam.

 

Dari Nabi Hingga Revolusi Iran

Penulis akan menguraikan sejarah-sejarah penting dari sejak zaman nabi hingga revolusi Iran. Mungkin pembaca akan bertanya mengapa harus revolusi Iran. Penulis tidak menyangkal, bahwa diantara sekian pembaca, pasti ada yang sangat membenci Iran, karena negeri ini menganut aliran Syiah. Tapi kita tidak bisa menyangkal, bahwa semua realitas masyarakat Muslim saat ini, dizaman ini, sangat banyak dipengaruhi oleh revolusi Iran. Salah satu diantaranya adalah bermunculannya radikalisme Islam. Dengan kebangkitan Iran dalam bidang teknologi, akhirnya ditafsirkan oleh sebagian umat Islam bahwa Islam akan dapat dengan mudah mengalahkan Barat. Tentu saja, ini tafsiran yang keliru.

Berikut beberapa data penting dalam sejarah Islam dalam hitungan Masehi.

570 Tahun Gajah. Muhammad ibn ‘Abdullah lahir.

595 Pernikahan Muhammad ibn ‘Abdullah dengan Khadijah binti Khuwailid.

610 Turunnya wahyu pertama.  Khadijah, Abu Bakar dan Ali ibn Abi Thalib masuk Islam .

621 Peristiw Isra dan Miraj Nabi Muhammad saw.

624 Perang Badar, Kemenangan militer Muslim yang pertama.

632 Abu Bakar , Khalifah I.

634 Umar ibn al Khattab, Khalifah II.

644 Utsman ibn Affan, Khalifah III.

656 Ali ibn Abi Thalib, Khalifah IV.

657 Perang Siffin.

767 Wafatnya Abu Hanifah, seorang faqih besar imam madzhab pertama.

795 Wafatnya Malik bin Anas, seorang faqih besar imam madzhab yang kedua.

820 Wafatnya Abu Abdillah as-Syafi’i, seorang faqih besar imam madzhab ketiga.

855 Wafatnya Ahmad ibn Hanbal, seorang faqih besar imam madzhab keempat.

870 Wafatnya al-Bukhari, seorang ahli hadits besar.

910 Junaid al-Baghdadi, mufassir shufi pertama meninggal.

935 Wafatnya al-Asy’ari, seorang ahli kalam.

972 Pendirian Universitas al-Azhar di Kairo.

1076 Tentaa Salib menduduki Yerusalem.

1077 Abdul-Qadir al-Jailani, pendiri persaudaraan suci yang pertama.

1111 Al-Ghazali, pendamai shufisme dengan ortodoksi Islam, meninggal dunia.

1187 Shalahu ad-Din al Ayyubi mengalahkan tentara salib dan menduduki kembali Yerusalem.

1453 Turki Utsmaniyyah menaklukkan konstantinopel, yang menandai berakhirnya kekaisaran Bizantium.

1592 Belanda tiba di Indonesia sebagai pedagang kemudian sebagai penguasa pulau-pulau yang kaya-raya tersebut dan menetap disana selama 350 tahun.

1912 Muhammadiyyah, organisasi sosial pendidikan oleh H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta.

1921 Kaum Wahhabi merampas Hail (Arabia) dan Makkah dari Utsmaniyyah dan membentuk kerajaan Arab Saudi di bawah ideologi Wahabi.

1926 Nahdlatul Ulama, organisasi agama yang meneruskan perjuangan wali songo.

1945 Indonesia mencapai kemerdekaan.

1948 Palestina diduduki oleh orang-orang Israel dibawah naungan kekuatan-kekuatan raksasa (Great Power).

1979 Revolusi Iran

 

Dinasti Islam

Dinasti Umayah = 40 H/661 M – 132 H/750 M.

Dinasti Abasiyah = 132/750 M – 656 H/1258 M.

Dinasti Idrisiyah = 172 H/789 M – 314 H/926 M.

Dinasti Aghlabiyah = 184 H/800 M – 296 H/909 M.

Dinasti Samaniyah = 203 H/819 M – 395 H/1005 M.

Dinasti Safariyah = 253 H/867 M – 900/1495 M.

Dinasti Tulun = 254 H/868 M – 292 H/905 M.

Dinasti Hamdaniyah = 292 H/905 M – 394 H/1004 M.

Dinasti Fatimiyah = 296 H/909 M – 566 H/1171 M.

Dinasti Buwaihi = 33 H/945M – 447 H/1055M.

Dinasti Saljuk = 469 H/1077 M – 706 H/1307 M.

Dinasti Ayubiyah = 569 H/1174 M – 650 H/1252 M.

Dinasti Delhi = 602 H/1206 M – 962 H/1555 M.

Dinasti Mamluk Mesir = 648 H/1250 M – 923 H/1517 M.

Dinasti Mughal = 931 H/1525 M – 1275 H/1858 M.

Dinasti Utsmani / Ottoman = 699 H/1300 M – 1341 H/1922 M.

 

Wallahu A’lam.

 

~~~~~~~~~~~~~~~

Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri

(idikms@gmail.com)

~~~~~~~~~~~~~~~