Judul : Silsilah Keluarga Kiai Ending Zahidi: Suatu Jejak yang Hampir Terlupakan

Penulis : Idik Saeful Bahri

Penerbit : Bahasa Rakyat

Kota Terbit : Yogyakarta

Penulisan buku ini merupakan bentuk bakti kami kepada keluarga besar Kiai Ending Zahidi. Dalam penyusunannya, buku ini dipelopori oleh Kiai Dadang Hidayat (putra kelima dari Kiai Ending Zahidi) yang juga merupakan orang yang paling berjasa dalam penelusuran silsilah keluarga, baik melalui jalur Kiai Ending Zahidi maupun melalui Nyai Encum. Penelusuran Kiai Dadang Hidayat tersebut mulai dilakukan sekitaran tahun 2013 hingga tahun 2014. Namun karena banyaknya kesibukan dan lain sebagainya, hasil penelusuran tersebut belum berhasil dibukukan.

Pada tahun 2020, putra dari Kiai Dadang Hidayat yaitu M. Abdul Aziz (Encép) mulai menggagas untuk membukukan kembali hasil penelusuran ayahnya tersebut. Maka buku ini mulai dapat diwujudkan pada tahun 2020, mandeg hampir 7 tahun sejak proses penelusuran yang dilakukan Kiai Dadang Hidayat di tahun 2013.

Penulis (Idik Saeful Bahri) mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegagalan dalam penerbitan buku silsilah keluarga Kiai Ending Zahidi. Kesibukan dalam menghadapi kehidupan perkuliahan di tanah perantauan, membuat buku ini harus mandeg bertahun-tahun lamanya.Namun, penulis tetap tidak pernah melupakan untuk merampungkannya.

Salah satu alasan lain kenapa penulis tidak merampungkan buku ini di tahun-tahun sebelumnya, karena penulis menginginkan silsilah keluarga Kiai Ending Zahidi ini dimuat bersamaan dengan target penulis menyusun buku tentang Eyang Hasan Maolani. Di tahun 2013 hingga sekitaran tahun 2018, catatan-catatan dan hasil penelitian tentang Eyang Hasan Maolani masih sangat minim sekali, sehingga rencana penulisan buku tentang Eyang Hasan Maolani juga gagal diwujudkan, yang implikasinya penulisan silsilah keluarga Kiai Ending Zahidi juga tidak terlaksana.

Namun di tahun 2020, usulan dari M. Abdul Aziz yang ingin membukukan kembali silsilah keluarga Kiai Ending Zahidi merubah cara pandang penulis, dari yang tadinya harus termuat sejalan dengan penerbitan buku Eyang Hasan Maolani, menjadi pembuatan buku silsilah keluarga secara mandiri. Penulis ucapkan rasa terima kasih kepada M. Abdul Aziz atas usulannya dalam pembukuan kembali silsilah ini.

Istilah penyebutan di dalam buku ini penulis bagi menjadi 2, yaitu “penulis” dan “kami”. Istilah “penulis” merujuk kepada Idik Saeful Bahri sebagai orang yang menulis langsung buku ini, sementara istilah “kami” merujuk kepada ketiga inisiator buku ini, yaitu: Kiai Dadang Hidayat, Idik Saeful Bahri, dan M. Abdul Aziz.

 

DOWNLOAD BUKUNYA DISINI