Sebenarnya yang paling berjasa akan penelusuran silsilah ini adalah Kiai Dadang Hidayat, karena beliau menelusuri hingga mendatangi langsung beberapa narasumber yang masih hidup, misalnya ke keluarga di Kertawangunan, meminta data ke keluarga Kiai Didih utamanya kepada Kiai Oceng, dan lain sebagainya. Sementara penulis hanyalah mengumpulkan hasil penelusuran tersebut dan menuliskannya secara lebih runtut. Dari hasil penelurusan Kiai Dadang Hidayat, didapatkan fakta bahwa keluarga kami tersambung nasab hingga Eyang Hasan Maolani.
Dalam buku ini, kami akan memulai memusatkan uraian silsilah dari sosok Eyang Hasan Maolani. Pertama-tama akan diuraikan silsilah Eyang Hasan Maolani ke tingkat atas, kemudian akan dibahas silsilah Eyang Hasan Maolani ke jalur bawah hingga bertemu ke Nyai Encum, istri dari Kiai Ending Zahidi.
Adapun hasil penelusuran dari Kiai Dadang Hidayat, menunjukkan adanya perbedaan nama dalam silsilah Eyang Hasan Maolani jika dibandingkan dengan penelusuran yang dilakukan oleh Muhammad Nida’ Fadlan sebagaimana juga merupakan hasil kutipan dalam tesisnya di Universitas Indonesia, khususnya nasab Eyang Hasan Maolani melalui jalur Ayah ke atas hingga Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati. Perbedaan ini mungkin hanya perbedaan nama saja pada tokoh-tokoh yang dimaksud.
Sebelum menampilkan hasil penelusuran nasab yang dilakukan Kiai Dadang Hidayat, terlebih dahulu akan ditampilkan silsilah Eyang Hasan Maolani melalui jalur ibu dan ayah sebagaimana penulis kutip dari tesisnya Muhammad Nida’ Fadlan. Nasab dari jalur ibu mempertemukan Eyang Hasan Maolani hingga Prabu Siliwangi.
Gambar V. 1. Silsilah Eyang Hasan Maolani dari Jalur Ibu versi Muhammad Nida’ Fadlan
Adapun untuk nasab Eyang Hasan Maolani melalui jalur ayah tidak jauh lebih terang dari jalur ibunya. Eyang Hasan Maolani bahkan bernasab hingga Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati. Berikut nasabnya sebagaimana penulis kutip dari tesisnya Muhammad Nida’ Fadlan.
Gambar V. 2. Silsilah Eyang Hasan Maolani dari Jalur Ayah versi Muhammaad Nida’ Fadlan
Bahkan jika mengikuti penelusuran sejarah yang dilakukan oleh Pangeran Raja (PR) Nasiruddin, garis nasab ini bisa dilacak hingga Nabi Adam. Pangeran Raja (PR) Nasiruddin pernah melakukan penelitian terhadap naskah-naskah yang ada dengan dibantu oleh para ahli di bidangnya dalam pertemuan agung Gotra Sawala pertama di Cirebon, penelusuran tersebut menghasilkan sebuah kitab yang diberi nama Negara Kertabhumi yang memuat bab tentang silsilah Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati dalam Tritiya Sarga, isinya sebagai berikut:[1]
Syarif Hidayatullah / Sayyid Al-Kamil / Susuhunan Djati / Susuhunan Cirebon
Syarif Abdullah + Nyi Hajjah Syarifah Mudaim binti Raja Pajajaran Sunda (Nyi Mas Rara Santang)
Ali Nurul Alam + Puteri Mesir
Jamaluddin Al-Husein
Al-Amir Akhmad Syekh Jalaludin
Amir Abdullah Khan
Abdul Malik (India)
Alwi ‘Ammul faqih Hadhramaut
Muhammad
Alwi
Muhammad
Ali Khali’ Qasam
Ubaidillah
Ahmad Al-Muhajir
Isa Al-Rumi
Muhammad An-Naqib
Ali Al-Uraidhi
Ja’far Ash-Shadiq (Madinah)
Muhammad Al-Baqir
Ali Zainal Abiddin
Husein As-Syahid
Sayyidah Fatimah Al-Zahra’ RA
Nabi Muhammad Rasulullah SAW / Raja Para Nabi
Abdullah
Abdul Muthalib
Hasyim
Abdul Manaf
Qusay
Kilab
Murroh
Ka’ab
Luay
Ghalib
Fihir (Quraisy)
Malik
Nadhar
Kinanah
Khuzaimah
Mudrikah
Ilyas
Mudhar
Nizar
Ma’ad
Adnan
Addi
Addad
Humaysa’
Salaman
Bista
Sahail
Jamal
Qaidar
Nabi Ismail
Nabi Ibrahim
Tarakh
Nakhur
Sarugh
Abir
Syalik
Pinan
Arfakhsyad
Sam
Nabi Nuh
Lamik
Matusyalak
Mahnauk
Yarid
Mahlail
Qinan
Anwas
Syis
Nabi Adam + Siti Hawa
Adapun hasil penelusuran Kiai Dadang Hidayat mengenai nasab Eyang Hasan Maolani melalui jalur ayah, menemukan fakta adanya hubungan hingga Prabu Siliwangi dan ada pula hingga Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati. Berikut hasil penelusurannya.
Gambar V. 3. Nasab Eyang Hasan Maolani dari Jalur Ayah Hingga Prabu Siliwangi versi Kiai Dadang Hidayat
Gambai V. 4. Nasab Eyang Hasan Maolani Melalui Jalur Ayah Hingga Sunan Gunung Djati versi Kiai Dadang Hidayat
Adapun nasab Eyang Hasan Maolani melalui jalur ibu juga bisa dirunut hingga Prabu Siliwangi, namun apa yang ditelusuri oleh Kiai Dadang Hidayat juga mendapatkan hasil yang serupa sebagaimana nasab Eyang Hasan Maolani yang dikutip oleh Muhammad Nida’ Fadlan dalam tesisnya di Universitas Indonesia.
Sementara itu nasab Eyang Hasan Maolani kebawah hingga sampai kepada Nyai Encum, sebagaimana ini merupakan penelusuran dari Kiai Dadang Hidayat, dapat diuraikan sebagai berikut:
Gambar V. 5. Keluarga Eyang Hasan Maolani
Gambar V. 6. Keluarga Kiai Muhammad Akhyar bin Hasan Maolani
Dari Nyai Arimi binti Kiai Muhammad Akhyar inilah tersambung nasab hingga Nyai Encum, bisa diuraikan singkatnya sebagai berikut:
Gambar V. 7. Silsilah Nyai Encum
Gambar V. 8. Keluarga Kiai Ending Zahidi
Itulah silsilah Nyai Encum hingga sampai kepada Eyang Hasan Maolani, dan jika diurutkan lagi ke atas, sampai kepada Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati. Adapun silsilah Kiai Ending Zahidi bisa diuraikan sebagai berikut:
Gambar V. 9. Keluarga Kiai Agus Ismail
Gambar V. 10. Silsilah Kiai Ending Zahidi Hingga Sunan Bonang dari Jalur Ayah
Dari Sunan Bonang ini bisa dilacak nasabnya hingga Nabi Muhammad SAW, yakni sebagai berikut:
Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) bin
Sunan Ampel (Raden Rahmat) Sayyid Ahmad Rahmatillah bin
Maulana Malik Ibrahim bin
Syekh Jumadil Qubro (Jamaluddin Akbar Khan) bin
Ahmad Jalaludin Khan bin
Abdullah Khan bin
Abdul Malik Al-Muhajir (dari Nasrabad, India) bin
Alawi Ammil Faqih (dari Hadramaut) bin
Muhammad Sohib Mirbath (dari Hadramaut) bin
Ali Kholi’ Qosam bin
Alawi Ats-Tsani bin
Muhammad Sohibus Saumi’ah bin
Alawi Awwal bin
Ubaidullah bin
Muhammad Syahril
Ali Zainal ‘Abidin bin
Hussain bin
Fatimah az-Zahra binti
Nabi Muhammad SAW / Raja Para Nabi
Adapun silsilah Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Adam telah kami uraikan dalam pembahasan sebelumnya melalui jalur Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati.
Adapun silsilah Kiai Ending Zahidi dari jalur ibu bisa diuraikan sebagai berikut:
Gambar V. 11. Silsilah Kiai Ending Zahidi dari Jalur Ibu
Dari hasil pernikahan Kiai Ending Zahidi dengan Nyai Encum, terlahir sembilan anak, yaitu:
- Kiai Nunung Nurkholis
Nurkholis ini kemudian menikah dengan Nyai Hj. Yayah dan dikaruniai 5 orang anak, yaitu:
- Eli
- Aas
- Aam
- Lala
- Irfan
- Nyai Enan
Anak kedua dari Kiai Ending Zahidi yang bernama Nyai Enan ini kemudian menikah dengan Kiai Haji Enjo dan dikaruniai 10 orang anak, yaitu:
- Nana
- Didin
- Ipah
- Lili
- Jejen
- Ida
- Udun
- Ibad
- Riri
- Hasan
- Nyai Enih
Nyai Enih ini merupakan anak ketiga dari Kiai Ending Zahidi yang kemudian menikah dengan Kiai Encum, dikaruniai 12 orang anak, yaitu:
- Iwan
- Yeti
- Koko
- Imas
- Deden
- Isah
- Oon
- Iih
- Lia
- Idah
- Iip
- Iman
- Nyai Hj. Anah Nurlaenah
Anak keempat dari Kiai Ending Zahidi adalah Nyai Hj. Anah Nurlaenah yang kemudian menikah dengan Kiai Haji Ero Sutara, dikaruniai 4 orang anak, yaitu:
- Iyan Mochamad Sopyan
- Iyus Rusliana
- Rini Herawati
- Idik Saeful Bahri
- Kiai Dadang Hidayat
Kiai Dadang Hidayat merupakan putra kelima dari Kiai Ending Zahidi. Kiai Dadang Hidayat inilah yang telah penulis sebutkan di atas, sangat berjasa bagi penelusuran silsilah keluarga. Kiai Dadang Hidayat menikah sebanyak 3 kali, dari istri yang pertama yaitu Nyai Ina dikaruniai seorang anak bernama M. Abdul Aziz (Encép), dari istri kedua Nyai Yayah dikaruniai seorang anak bernama Nada, sedangkan dari istri yang ketiga Nyai Elis yang berasal dari Tasikmalaya dikaruniai seorang anak namanya Fahmi.
- Kiai Opid
Putra Kiai Ending Zahidi selanjutnya adalah Kiai Opid, yang menikah dengan Nyai Uum, dikaruniai 3 orang anak, yaitu:
- Rifa
- Hilman
- Diyar
- Kiai Aan
Selanjutnya adalah Kiai Aan yang merupakan anak ketujuh Kiai Ending Zahidi. Kiai Aan menikah sebanyak 2 kali, yakni kepada Nyai Oyat dikaruniai seorang anak bernama Dina, kemudian menikah lagi dengan Nyai Susi dan dikaruniai seorang anak bernama Gina.
- Kiai Oban
Anak laki-laki terakhir dari Kiai Ending Zahidi adalah Kiai Oban, menikah dengan Nyai Iis dengan dikaruniai 2 orang anak, yaitu:
- Naila
- Nazwa
- Nyai Neni
Anak paling bungsu dalam keluarga Kiai Ending Zahidi adalah Nyai Neni, menikah dengan Kiai Nono dan dikaruniai seorang putra bernama Fadhil.
~~~~~~~~~~~~~~~
Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri
(idikms@gmail.com)
~~~~~~~~~~~~~~~
______________
[1] Bisa dilihat dalam buku: Pangeran Raja (PR) Nasiruddin, 1680, Negara Kertabumi, Cirebon: Kesultanan Cirebon.