Dulu saat saya kuliah, anggaran belanja yang diberikan orang tua setiap bulan hanya berkisar 600 ribu rupiah. Itu terjadi pada tahun 2013-2014. Walaupun memang cukup untuk biaya makan, namun tentu tidak untuk kebutuhan lainnya. Akhirnya, pada tahun 2014, saya mulai mencari pekerjaan Part Time.

Sejak saat itulah, rutinitas saya dibagi dalam 3 kehidupan: kuliah, organisasi kemahasiswaan, dan pekerjaan Part Time. Dari 3 itu, tentu ada yang dikorbankan. Yang paling saya korbankan tentu organisasi. Itulah alasan kenapa saya hanya menjadi anggota atau pengurus saja, tanpa memiliki jabatan di beberapa organisasi kemahasiswaan yang saya ikuti. Yang paling saya fokus adalah kuliah dan pekerjaan. Kuliah tentu harus saya prioritaskan karena itu bentuk pertanggungjawaban saya kepada orang tua. Pekerjaan juga saya prioritaskan agar income saya bisa bertambah. Namun tetap, jadwal pekerjaan ini harus mengikuti jadwal kuliah, sehingga saat saya bekerja, tidak mengganggu sedikitpun proses perkuliahan.

Dalam kesempatan ini, saya akan membagikan beberapa pekerjaan Part Time yang tidak mengganggu proses perkuliahan.

 

  1. Menjadi Operator Warnet

Saya kurang tau apakah warnet masih menjadi alternatif utama di kalangan anak muda. Dulu saat tahun 2014, orang yang datang ke warnet sudah bukan lagi untuk internetan, namun untuk mencari fasilitas yang lain. Itulah alasan kenapa warnet-warnet di Jogja (saya kebetulan kuliah di Jogja) itu merangkap sebagai kafe, istilahnya adalah cafe-net. Selain itu, biasanya warnet di Jogja menyediakan ribuan data film seperti drama korea, software aplikasi, dan lainnya, yang bisa membuat anak-anak muda tetap datang ke warnet.

Jika warnet masih berkembang di kota dimana kamu kuliah, menjaga warnet menjadi salah satu alternatif untuk bekerja Part Time. Bahkan dengan menjaga warnet, kamu bisa juga memanfaatkannya untuk print tugas-tugas kuliah. Memang, untuk gaji biasanya dibawah UMR (Upah Minimum Regional), namun cukup sebanding lah dengan kerjanya yang tidak terlalu berat.

 

  1. Menjadi Karyawan Restoran Cepat Saji Seperti McDonald’s

Ini juga merupakan pengalaman pribadi saya. Setelah bekerja dari warnet, saya mencoba melamar pekerjaan di beberapa tempat yang mengiklankan lowongan melalui koran. Salah satu yang saya kirim lamaran adalah McDonald’s Malioboro Mall. Selang seminggu dari sejak mengajukan lamaran, saya dipanggil interview.

Saat interview itulah saya ditanya, “Sambil kuliah ya, mas?”, saya menjawab iya.

Ternyata untuk menjadi pegawai di McDonald’s, boleh nyambi sambil kuliah, alias Part Time. Bagian HRD nya yang kemudian saya ketahui sebagai asisten manager itu bilang, “Besok jadwal kuliahnya dikumpul ya, mas, biar jadwal kerjanya bisa kami sesuaikan dengan jadwal kuliah…”

Selain McDonald’s, tentu saja restoran cepat saji serupa, misalnya KFC, CFC, Burger King, dan lain-lain, juga kemungkinan bisa juga menerima karyawan yang rangkap sebagai mahasiswa. Kelebihan kerja di restoran cepat saji, selain gajinya yang UMR, waktu break atau istirahatnya juga diberi menu nasi ayam. Kan lumayan buat anak kos, ngirit pengeluaran makan.

 

  1. Jasa Desain, Mengetik, dan Editing Video

Ini juga saya lakukan. Keterampilan ini bisa dimulai dengan menawarkan kepada anggota organisasi kemahasiswaan. Biasanya, anak-anak organisasi itu jarang masuk kuliah, sehingga untuk tugas membutuhkan bantuan pengetikan. Selain itu, beberapa mahasiswa yang lain juga biasanya membutuhkan jasa desain, utamanya yang berkaitan dengan tugas kuliah. Termasuk dalam hal ini adalah jasa editing video. Ada beberapa tugas kuliah yang mengharuskan menggunakan video.

Selain itu, jasa desain, mengetik, dan editing video juga bisa ditawarkan melalui online. Ada beberapa website penyedia layanan, misalnya jasadesain.co.id, fastwork.id, dan lain-lain.

 

  1. Menjadi Guru Les

Kalo untuk ini saya pribadi belum pernah mencobanya. Namun beberapa teman saya, memanfaatkan pengetahuan kuliahnya untuk membantu anak-anak sekolah untuk membuka layanan bimbel atau bimbingan belajar. Biasanya, layanan bimbel yang sering diminta adalah mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, musik, dan bimbingan terkait agama Islam seperti baca al-Qur’an.

 

  1. Menjadi Barista di Kafe

Ini belum pernah saya lakukan, namun teman-teman saya banyak yang kuliah sambil kerja sebagai barista. Jadwal buka kafe yang biasanya sore hingga malam ini tentu tidak mengganggu jadwal kuliah.

Kota-kota besar yang didalamnya memiliki banyak universitas, biasanya banyak pula bermunculan kafe-kafe untuk tempat nongkrong mahasiswa. Ini adalah kesempatan bagi kamu yang memang hendak mencari pengalaman kerja sekaligus mencari pendapatan tambahan.

 

  1. Penerjemah

Bagi mahasiswa-mahasiswa jurusan bahasa, seperti bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Jepang, bahasa China, dan lain-lain, ada peluang bagus sebagai penerjemah.  Kamu bisa bekerja sebagai penerjemah saat ada seminar internasional atau bisa juga menerjemahkan penelitian dosen yang hendak diterbitkan di jurnal internasional.

 

  1. Reseller atau Dropshipper

Saat saya memiliki ruko, teman-teman saya banyak yang meminta barang dari saya sebagai reseller atau dropshipper. Jika kamu memiliki teman yang sudah memiliki usaha sendiri, kamu bisa membantu penjualannya saat event-event tertentu, misalnya saat Sunday Morning. Contoh, jika ada temanmu punya toko pakaian, kamu bisa meminjam beberapa kodi pakaiannya untuk dijual di Sunday Morning. Atau bisa juga menjadi reseller dan dropshipper dengan membuat akun online shop di beberapa jejaring, misalnya tokopedia, shopee, atau marketplace facebook.

 

  1. Driver Ojek Online

Lagi-lagi saya juga pernah menjadi driver ojek online. Hanya saja, sekarang untuk menjadi driver ojek online sudah ada batasan minimum spesifikasi motor. Misalnya untuk motor-motor yang keluaran tahun 2012 kebawah, sudah tidak bisa lagi mendaftar sebagai driver ojek online. Selain itu, di beberapa kota besar di pulau Jawa, pendaftaran driver ojek online ini sudah banyak yang ditutup karena banyaknya pelamar.

 

  1. Tentu Saja Berbisnis

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mencoba peruntungannya dengan berbisnis sendiri. Misalkan modalnya belum ada, kamu bisa mencari modal dulu dengan bekerja Part Time sebagaimana rekomendasi nomor 1 sampai 8. Saat modalnya sudah ada, kamu bisa mencoba peruntungan dengan membuka usaha sendiri. Ini juga bagian dari Part Time.

Membuka usaha sendiri jangan diartikan membuka ruko sendiri dengan modal puluhan hingga ratusan juta. Nggak begitu. Saat ini, untuk berusaha bisa dengan modal sekitar 5 jutaan saja. Misalnya dengan berjualan donat di kampus, jualan nasi kuning untuk sarapan bagi mahasiswa, jualan es, dan lain-lain. Bahkan jika memiliki modal sekitar 7 hingga 10 jutaan, sekarang sudah tersedia layanan waralaba sederhana. Di Jogja misalnya, ada bisnis es coklat secara waralaba yang modalnya sekitar 7 hingga 8 juta, dengan fasilitas diberikan alat untuk membuat es coklat beserta stand yang diatasnya ada payungnya.

Berbisnis ini bagi saya adalah pilihan terbaik. Mengapa? Karena jika bisnisnya gagal, kamu tetaplah sebagai mahasiswa yang masih mendapatkan supply biaya bulanan dari orang tua. Namun jika bisnisnya berhasil, itu akan menjadi penopang hidup kamu saat selesai kuliah nanti.

 

 

~~~~~~~~~~~~~~~

Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri

(idikms@gmail.com)

~~~~~~~~~~~~~~~